Awal mulanya saya sempat bingung
dan ragu ketika hendak masuk ke fakultas
ilmu komunikasi karena saat duduk di bangku SMA saya mengambil jurusan
IPA. Selain itu teman-teman dan orang tua saya lebih menyarankan untuk masuk
jurusan yang sesuai bidang entah itu kedokteran atau farmasi. Namun setelah
berpikir cukup keras dan menimbang- nimbang saya putuskan untuk masuk Fakultas
Ilmu Komunikasi. Saya ingin memutuskan berdasarkan hati nurani saya bukan
karena keinginan orang tua maupun pengaruh dari teman-teman. Dan ternyata
memang saya lebih menyukai bidang social seperti komunikasi dibandingkan dengan
science
Setelah saya masuk ke fakults Ilmu
komunikasi (Fikom) saya begitu menikmati
setiap pembelajaran yang ada dan sampai sekarangpun tidak ada penyesalan sama sekali. Tugas-tugas yang diberikan oleh dosenpun saya
selalu berusaha melakukan yang terbaik menurut kemampuan saya. Banyak sekali ilmu baru yang saya peroleh di
fakultas ini, berbagai pengalaman baru dan tugas-tugas yang menantang membuat
saya semakin menyukai Fikom. Tugas-tugas
yang tidak akan didapat di fakultas lainnya..
Tugas seperti apakah yang dimaksud?
Saat ini saya sudah semester V, dan
setiap semester yang sudah berlalu memiliki kenangan-kenangan tugas yang
menarik sekaligus merupakan suatu tantangan besar. Dimulai dari semester 1
- Di Semester
awal ini saya sudah mendapatkan tugas yang sulit menurut saya pada saat
itu, tugas ini adalah tugas makul PIK (pengantar Ilmu Komunikasi). Pada
pembelajaran PIK ini di bab akhir kami membahas mengenai komunikasi antar
budaya. Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi antara
orang-orang yang berbeda bangsa, ras, bahasa, agama, tingkat pendidikan, status
social atau bahkan jenis kelamin . dan
tugas yang diberikan adalah wawancara dengan orang asing (WNA) yang ada di
Indonesia. Dan saat itu saya melakukan
wawancara dengan salah seorang guru berkebangsaan Singapore. Sebenarnya tugas ini tidak terlalu sulit,
namun pada saat itu saya adalah mahasiswa baru dan belum banyak mengenal kota
Jakarta, sehingga cukup sulit bagi saya untuk mencari tempat yang banyak
terdapat WNA. Akhirnya saya dan 2 orang teman sayapun memutuskan untuk pergi ke
apartement mediterania yang menurut berbagai informasi banyak terdapat orang
asing. Dan itupun benar. Untuk melakukan
wawancarapun tak semudah yang dibayakngkan karena banyak dari mereka yang tidak
mau untuk di wawancara karena kendala bahasa. Sebagian dari mereka tidak bisa
berbahasa Indonesia dan Inggris.
Seperti
apa wawancara dengan warga singapura tersebut??? Dan siapakah dia??
penasaran? buka di sini aja..
http://melianadk205.blogspot.com/2013/11/pik-wawancara-dengan-warga-negara.html
penasaran? buka di sini aja..
http://melianadk205.blogspot.com/2013/11/pik-wawancara-dengan-warga-negara.html
No comments:
Post a Comment