SINGAPURA dan INDONESIA
Sebenarnya secara garis
besar Indonesia dan Singapura itu sama. Sama halnya dengan Indonesia di Singapurapun
terdapat makanan seperti nasi uduk, nasi padang, sate dan lainnya, karena Masakan
Singapura adalah contoh dari keberagaman dan difusi berbagai negara ,
seperti pengaruh dari Britania, Cina, India, Melayu, Tamil, dan Indonesia.
Sama halnya dengan
agama, di singapurapun terdapat banyak agama yang diperbolehkan untuk di anut.
Buddhisme adalah agama yang paling banyak diikuti. Agama kristen, Islam,
Hinduisme dan Taoisme juga diikuti. Kelompok minoritas juga mempraktekkan
Sikhisme. Tidak ada agama dianggap lebih
rendah atau di atas yang lain, semua agama kepercayaan yang beragam diterima
dengan baik dan semua praktek agama dijalankan tergantung akar budaya mereka
sehingga mereka tidak menyinggung sekte agama tertentu. Jika pada titik praktek
agama menghambat pembangunan sosial di Singapura adalah perbuatan yang
dilarang.
Di singapurapun juga terdapat tempat-tempat khusus untuk
etnis budaya tertentu, seperti malayalee
association dan cylon club (untuk orang Srilanka).
Singapura adalah Negara
multi rasional, dimana terdapat banyak warga keturunan dari berbagai negara
disana, sama halnya dengan Indonesia,
namun terdapat beberapa perbedaan, misalnya:
Di Indonesia, semua warga
negaranya bisa berbahaa Indonesia. Sedangkan
di Singapura terpisah-pisah yang Chinese menggunakan bahasa
Mandarin, India menggunakan Hindi Urdu,
Melayu menggunakan bahasa Malay.
Di Indonesia
judi tidak diperbolehkan. Namun, di singapura judi diperbolehkan. Di sana
terdapat tempat Judi yang terkenal, yaitu marina bay
Cara berpakaian warga keturunan Cinapun berbeda di sana.
Jika di Indonesia wanita keturunan cina memakai pakaian biasa (sama dengan
penduduk pribumi) sedangkan di Singapura kebanyakan wanita Cina menggunakan
pakaian cheongsam (seperti yang ditunjukan di gambar)
Peraturanpun sangat berbeda antara Indonesia dengan
singapura. Di Singapura peraturannya
sangat ketat. Jika di Indonesia ketika kita melanggar peraturan kita hanya akan
terkena denda saja , sedangkan di Singapura biasannya di penjara. Menurut
Thever memang di Indonesia ia lebih santai dengan aturan-aturan yang ada
namun lebih baik di perhatiakn lagi agar
bisa lebih berkembang. Selain itu di
singapura polusi udarapun dapat dikurangi dengan cara setiap 6 bulan sekali
mobil-mobil yang ada di reparasi sehingga tidak menimbulkan asap hitam yang
menyebabkan polusi. Sehingga tetap terjaga lingkungannya.
Thever juga mengatakan
bahwa orang Indonesia itu lebih ramah. Di singapura hanya tempat-tempat
tertentu saja yang orangnya terkesan ramah, contohnya di orchard road karena banyak pusat perbelanjaan disitu,
sedangkan di tempat-tempat lain orang-orangnya lebih individualis.
berita terkait:
http://melianadk205.blogspot.com/2013/11/pik-wawancara-dengan-warga-negara_4907.html
berita terkait:
http://melianadk205.blogspot.com/2013/11/pik-wawancara-dengan-warga-negara_4907.html
No comments:
Post a Comment